Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana Alam dan Non Alam Bersama BPBD Kota Probolinggo


Ditulis Oleh : Akh. Baktiyar Zamzami


Tidak seorang pun bisa memprediksi kapan bencana melanda. Termasuk bencana gempa bumi dan sebagainya.

Datangnya bencana seringkali membuat panik warga, meski hal ini sebenarnya cukup wajar. Namun tidak bisa dipungkiri, justru kepanikan semacam ini kadang malah menimbulkan banyak korban jiwa.

Sebagai upaya untuk dapat mengenalkan para siswa akan apa tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi gempa bumi, SD Negeri Sukabumi 2 Kota Probolinggo menggandeng BPBD Kota Probolinggo menggelar acara sosialisasi dan simulasi tanggap bencana alam dan non alam secara Luring dan Daring melalui Live Streaming Facebook dengan mengambil tema “Dengan sosialisasi sekolah/madrasah aman bencana kita wujudkan lingkungan sekolah yang aman bencana dan kita selamatkan generasi muda”. Selasa (21/09/2021).

“Kami bersyukur tidak menjadi bagian dari yang terkena musibah. Namun dengan tidak melupakan banyaknya korban yang berjatuhan, menjadi salah satu bukti bahwa tindakan penyelamatan diri itu penting,” ujar Bapak Nur Kholiq, S.Sos, M. AP sebagai Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Probolinggo, yang didampingi fasilitator Bapak E. Yudha HM

Di hadapan para siswa, Pak Yudha lantas menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara terbaik untuk menyelamatkan diri, jika terjadi bencana gempa melanda. Salah satu di antaranya, menghindari benda atau bangunan yang berpotensi roboh.

“Jika memang terpaksa harus berada di dalam gedung, maka cara paling tepat untuk menyelamatkan diri adalah dengan menggunakan teknik segitiga kehidupan milik Doug Copp,” terangnya.

Teknik segitiga kehidupan milik Doug Copp yang dimaksud Pak Yudha adalah dengan cara memanfaatkan ruang kosong yang biasanya tersisa di samping benda lunak seperti sofa, kasur, maupun tumpukan kertas.

Namun, Pak Yudha menyarankan, sebaiknya para siswa bergegas keluar dengan membawa benda yang dirasa bisa melindungi diri seperti tas atau bantal, untuk melindungi kepala dari reruntuhan bangunan dan gedung, bila bencana gempa melanda.

“Sekarang saya jadi tahu dan dapat ilmu baru, bagaimana bila ada gempa bumi. Saya juga akan beritahu mama dan papa tentang ini, bila sudah pulang di rumah nanti,” tutur Bariq Syafa, salah seorang siswa yang duduk di bangku kelas 4 A.

Selain acara simulasi, juga diserahterimakan oleh BPBD Kota Probolinggo berupa disinfektan, masker, sticker dan akrilik jalur evakuasi, dan face shield untuk menunjang kesiapan sekolah dalam mengantisipasi bencana alam maupun non-alam.

“Semua tentu sesuai kehendak Allah. Tapi ini sebagian dari ikhtiar kami, untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa, sekaligus menegaskan kepada anak didik bahwa salah satu anugerah dari Allah adalah kehidupan,” ucap Kepala SD Negeri Sukabumi 2 Kota Probolinggo Ibu Riana, S. Pd., M. Pd.

Mungkin gambar dalam ruangan